Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Women Support Women : Dari Inspirasi Menjadi Aksi

Foto oleh Kuzmichstudio, diunduh melalui istockphoto.com

Penulis: Puteri Rahmah Safira (Sekretaris Umum PK IMM KUF)


Istilah women support women sudah tidak asing lagi bagi perempuan-perempuan milenial maupun gen-z di luar sana. Istilah tersebut seringkali kita dengar di berbagai platform sosial, baik di media sosial, seminar maupun forum diskusi di sebuah komunitas. 

Namun, sayangnya istilah ini terkadang hanya menjadi sebatas jargon atau sebuah ungkapan saja tanpa aksi atau bukti nyata. Tak jarang juga kita temui perempuan-perempuan di luar sana yang belum mengenal makna lebih dalam dari istilah women support women ini. 

Beberapa di antara mereka masih berfokus pada egonya masing-masing sehingga tidak terwujud tujuan dari istilah tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak perempuan-perempuan di luar sana yang sadar dan mempunyai rasa empatinya terhadap sesama perempuan. 

Oleh karena itu perlunya mengetahui makna dari women support women itu sendiri, agar pembaca maupun perempuan-perempuan diluar sana dapat memahami dan mengimplementasikannya di kehidupan nyata.

Apa itu women support women ?

Istilah women support women dapat diartikan sebagai bentuk dari wanita mendukung sesama wanita. Dikutip dari website bincangperempuan.com bahwa makna women support women juga mencakup pemahaman bahwa perjuangan perempuan adalah perjuangan bersama. 

Awalnya kalimat ini digunakan di media sosial untuk kepentingan kampanye atau membela sesama wanita yang pada saat itu mengalami ketidaksetaraan, pelecehan di dalam rumah tangga maupun di luar, dengan memakai hastag tersebut di setiap postingannya. 

Setelah itu isu-isu tentang kesetaraan gender menjadi hangat di perbincangan publik, yang pada akhirnya muncullah gerakan women support women dengan tujuan membantu menangani isu tersebut. Dan dari situlah perempuan-perempuan mulai berani untuk speak up atau berbicara untuk mengeluarkan pendapatnya. 

Dari hal itu, perlunya langkah-langkah untuk dapat mengimplementasikan gerakan tersebut agar dapat mewujudkan gerakan women support women. Diantaranya adalah pentingnya menjaga solidaritas sesama perempuan, selanjutnya saling menginspirasi untuk menjadikannya aksi nyata.

Pentingnya Solidaritas Antar Perempuan

Pentingnya solidaritas perempuan tentunya sangat dibutuhkan terutama bagi sosok perempuan introvert atau bahkan sosok yang extrovert sekalipun. Dalam hal ini mengapa sosok perempuan yang introvert lebih bisa untuk diutamakan? jawabannya adalah karena perempuan-perempuan seperti mereka tidak mudah untuk membuka suara atau mengeluarkan pendapatnya. 

Mereka butuh untuk didekati dan dirangkul, selain sosok yang introvert, sosok perempuan yang pernah mengalami korban pelecehan, maupun ketidaksetaraan yang sudah mengganggu kesehatan mentalnya juga perlu untuk dirangkul. 

Bagi perempuan yang merasa dan sadar bahwa dirinya mempunya empati yang tinggi, wawasan yang luas, sikap yang tegas maupun mengayomi, diharapkan bisa menjadi pelindung bagi perempuan yang lain. 

Dengan cara memperkuat hubungan sesama perempuan, menjalin relasi sebanyak-banyaknya, kita dapat menemukan perempuan yang memiliki tujuan yang sama untuk bisa saling mendukung sesama perempuan. 

Mengupayakan hal tersebut dengan cara sering menjalin komunikasi di kehidupan maya ataupun kehidupan nyata, menjaga hubungan baik yang telah terjalin, peka terhadap kondisi yang dialami perempuan yang ada di sekitarnya, serta dapat menciptakan sebuah komunitas ataupun ruang diskusi agar perempuan saling dihargai, saling didengar, dan saling dimengerti, agar tercipta ruang diskusi dari hasil suara-suara perempuan dari berbagai kalangan. 

Menjadi Sosok Perempuan yang Saling Menginspirasi

Menjadi sosok perempuan yang mampu menginspirasi bagi sekitarnya adalah sosok yang bisa dikatakan dapat bermanfaat bagi sekitarnya. Perempuan yang menginspirasi tentunya tidak memandang usia, karena seseorang bisa terinspirasi dari sisi positif yang ada pada dirinya, dari apa yang telah mereka bagikan pada sekitarnya. 

Tidak sampai disitu saja harapannya seseorang yang terinspirasi dapat melakukan hal yang sama atau paling tidak berusaha mencoba hal-hal baik semampunya. Tetapi terkadang perempuan-perempuan diluar sana hanya mudah terinspirasi tapi kurang bisa mengaplikasi, dalam artian hanya sekedar menjadi kekaguman semata tanpa ada niat untuk mencoba menerapkannya. Itulah hal yang miris yang biasanya masih terjadi dilingkungan sekitar. 

Perempuan yang menginspirasi bisa dilihat dari perilakunya yang dapat dijadikan role model dan berpengaruh di dunia, baik dari bidang Pendidikan, bisnis, politik, ataupun perempuan yang meninggalkan jejak penting dalam sejarah.(Kumala, n.d.). 

Menjadi sosok perempuan yang menginspirasi tentunya, pertama harus berani mencoba hal baru, berani untuk mengambil suatu tindakan dalam kepentingan kebaikan, berani bermimpi untuk masa depan yang cerah. Kedua, percaya diri dengan potensi yang dimiliki, tidak memandang dari segi fisik dengan cara bersyukur atas apa kelebihan yang ada pada dirinya dan berusaha memaksimalkannya. 

Ketiga, menjadi Perempuan yang mandiri, dalam artian berusaha untuk bisa mengerjakan suatu hal tanpa merepotkan orang lain, tetapi bukan berarti tidak membutuhkan bantuan orang lain, serta mampu mengkondisikan dirinya di berbagai keadaan maupun fase kehidupan.

Setelah menjadi sosok Perempuan yang dapat menginspirasi, tugas selanjutnya adalah mencari partner atau partisipan yang mampu membantu untuk mewujudkan aksi dari Gerakan women support women tersebut. 

Karena setiap orang pasti memiliki potensi baik pada dirinya untuk dapat menginspirasi sekitarnya, dan dari situlah bentuk upaya untuk terwujudnya ketersalingan dalam hal menginspirasi, yaitu dengan saling mengajak orang-orang disekitarnya untuk melakukan kegiatan positif, atau saling mendukung dan memberdayakan satu sama lain.

Sebagai Umat Muslim tentunya semua yang dikerjakan harus berlandaskan dalil syar’i yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun hadis Nabi. Terdapat salah satu hadis shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud yaitu : 

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Dan mengabarkan hal itu, Rasulullah ﷺ pun bersabda, "Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakannya."

Macam-Macam Bentuk Aksi dari Gerakan “Women Support Women

Aksi menyuarakan hak-hak wanita dari ketimpangan-ketimpangan yang ada, dalam bentuk pelecehan maupun ketidaksetaraan gender, telah di suarakan dalam event Internasional Women’s Day yang diperingati setiap tanggal 08 Maret, sebagai apresiasi untuk pencapaian perempuan. Yang dilaksanakan di Alun-Alun Kota Surabaya pada setiap tahunnya, yang di inisiasi oleh komunitas perempuan dari berbagai elemen seperti organisasi di ranah mahasiswa dan lain sebagainya. 

Terdapat juga bentuk women support women dengan cara saling memberdayakan potensi yang dimiliki oleh sesama perempuan seperti, mendukung perempuan untuk bisa maju di ranah politik, karena terdapat beberapa hal mengapa perempuan juga harus terjun di ranah politik. 

Seperti yang dikatakan oleh Ning Ais selaku Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terpilih Kota Surabaya pada event Diksuswati 1 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Surabaya, bahwasannya perempuan-perempuan diluar sana tentunya membutuhkan kebijakan pengambilan keputusan tentang hak-hak yang menyangkut diri perempuan, mampu membantu untuk mengurangi kasus korupsi, memperbaiki isu global serta memperkuat partisipan perempuan lainnya dalam bidang politik.

Selain dapat membantu untuk memberdayakan perempuan di berbagai macam bidang, bentuk dari gerakan women support women juga dapat dilakukan dengan cara, memberikan mentoring atau bimbingan psikologi bagi korban yang menderita gangguan kesehatan mental, maupun pelecehan seksual. Dengan selalu memberikan dukungan entah dalam bentuk fasilitas atau ucapan semata. Serta masih banyak gerakan yang lainnya.

Dampak Positif Gerakan “Woment Support Women

Dampak dari gerakan women support women ini sangat berpengaruh besar dalam membangun empowerment perempuan. Yang dimaksud empowerment disini bukan tentang pemberian kekuatan fisik saja, tetapi juga memberikan rasa percaya diri terhadap perempuan tersebut, dan pengetahuan, serta keterampilan kepada perempuan tersebut agar ia mempunyai kendali atas hidup mereka.(Regina Caeli Naipospos, 2024) 

Dan tentunya tidak hanya bermanfaat bagi perempuan secara individu, tetapi dampak positif dari gerakan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, seperti terciptanya lingkungan yang berkeadilan di masyarakat.


Editor: Etika Chandra Dewi

Redaksi IMM UINSA
Redaksi IMM UINSA Tim Redaksi RPK KOORKOM IMM UINSA