Judi Online Perusak Moral Generasi
Foto oleh Pixabay, diunduh melalui pexels.com |
Penulis:
Abdul Halim Hasan (sekretaris bidang kader IMM Al kindi)
Media sosial
belakangan ini kembali ramai dengan berita maraknya perjudian online, yang sebenarnya telah
ada sejak lama, dan saat ini
kembali menjadi topik hangat di semua media sosial di Indonesia.
Judi online
atau disingkat “judol” menjadi trending karena acara podcast Dedy
Corbuzier bersama Ferry Irwandi yang tayang pada 3 Oktober kemarin. Podcast tersebut membahas adanya artis yang dengan
kesadaran penuh mempromosikan situs judi online, dan juga banyaknya streamer-streamer
gaming yang dengan bangganya menerima dan menyebut situs judi online
dalam live streaming-nya. Mereka-mereka ini bukan tanpa alasan menyebut situs judi online tersebut, melainkan dengan harapan akan diberi
“saweran” dengan jumlah besar
saat melakukan live. Bahkan didepan kamera dengan puluhan ribu penonton
yang menyaksikan, para streamer itu bersorak kegirangan ketika ada
donasi dari situs judi online tersebut.
Mereka lupa
bahwa penonton yang menyaksikan bukan hanya dari kalangan orang dewasa,
melainkan banyak juga anak-anak yang mencari hiburan dengan menonton live
steaming game yang mereka suka. Hal yang ditakutkan adalah munculnya doktrin
perjudian, karena oknum streamer
yang dengan biasa menyebut
situs perjudian.
Alih-alih memberikan
pengajaran tentang bahaya perjudian, mereka malah membiarkan dan tidak peduli. Mungkin, dalam pikiran
mereka yang penting adalah cuan cuan cuan dan cuan, tanpa
memikirkan dampak kedepannya. Streamer-streamer ini seolah tidak mau
bertanggung jawab ketika moral anak bangsa telah terdoktrin oleh oknum situs
judi tersebut.
Marketing perjudian saat ini sudah terbilang kreatif. Mereka dengan gampangnya mampir ke streamer-streamer game dan
memberikan “sawer” dalam jumlah
besar, serta memberikan doktrin untuk berkunjung ke situs mereka. Banyak dari kita
selalu menyalahkan pemerintah akan hal ini, namun pemikiran masyarakatnya juga masih
terbilang “dangkal”.
Padahal seperti yang
kita tahu, negara
Indonesia adalah negara
yang mengilegalkan judi. Namun, sangat
disayangkan menurut data survei menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah
pecandu judi online terbanyak di dunia. Berita-berita di media sosial juga jarang sekali
memberitakan tentang penangkapan oknum perjudian online, karena ketika
anda memiliki uang semua kehidupan ini bisa anda pegang. Indonesia juga
memiliki undang-undang tentang
perjudian yaitu dalam pasal 303 KUHP.
Guru gembul
ikut memberikan statement dalam channel YouTubenya, ia
mengatakan “judi online itu
dasarnya adalah penipuan. Kalau judi pada umumnya berangkat dari
kemungkinan dan spekulasi, namun probabilitasnya tetap acak. Sedangkan judi online
itu probabilitasnya tertata, kemungkinan menang dan kalahnya kapan itu juga telah di setting”.
Untuk saat ini memberantas
judi online adalah hal yang mustahil, karena pengaruh orang dalam dan
atasan yang susah untuk diberantas dan mereka-mereka ini juga bukan orang
sembarangan. Namun, ada
beberapa opsi altenatif solusi yang mungkin bisa meminimalisir tentang permasalahan judi online ini,
mari simak!
Pertama, yaitu pemberdayaan
sumber daya masyarakat (SDM). Mengapa
pemberdayaan SDM ini menjadi sangat
penting? Karena dengan pemberdayaan masyarakat yang berkualitas dan banyaknya
orang yang memiliki cukup ilmu, mereka bisa memilah-milah mana yang baik dan
buruk. Jadi, kalau
masyarakat telah mengerti bahwa judi online itu tidak ada manfaatnya, mereka akan
meningalkan hal tersebut.
Selanjutnya
yaitu kesadaran orang yang lebih paham tentang bahaya judi online
terhadap orang disekitar. Gimana maksudnya? Jadi gini, ketika anda punya teman
atau sanak keluarga yang tergiur adanya judi online ini, ya tugas
kalian adalah memberikan edukasi kepada mereka.
Contoh edukasinya yaitu, “oknum judi itu sengaja ngasih menang diawal namun
setelah itu kalian akan dikasih kalah sampai uang terkuras habis”.
Untuk terakhir, ada sedikit
saran untuk para content creator dan para artis yang sudah terang- terangan
mempromosikan judi online yaitu, ketika ada “saweran” dari akun judi online yang masuk, sebisa mungkin jangan ditanggapi dan
langsung berikan edukasi kepada para
penonton.
Mari tinggalkan
judi, dan dekatkan diri pada illahi!