Benarkah Ronaldo Seorang Revolusioner?
Sumber: Pinterest |
Penulis:
Rafly Asshiddiqie (Anggota Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan Koorkom IMM
UINSA)
Pahlawan
sebenarnya adalah mereka yang rela berkorban apapun demi mewujudkan masa depan
yang indah. Mungkin seperti itu kata-kata yang dapat mengungkapkan perasaan
kita semua. Ketika Cristiano Ronaldo, sebagai sosok legenda dan penyabet gelar gol
terbanyak sedunia sedang mengungkapkan perjalanannya selama satu musim bersama Manchester
United (MU) lewat seorang reporter ternama yakni Peace Morgan.
Di sinilah
awal mula permasalahan dimulai. Ronaldo diketahui melakukan pembicaraan bersama
Peace Morgan mengenai permasalahannya ketika ia berada dalam skuad MU. Hal ini
sontak membuat kaget semua orang mengenai apa yang ia utarakan dalam wawancaranya
tersebut. Berbagai respon mulai dari para legenda MU sampai teman karib Ronaldo
di MU dulu, misalnya seperti Roy Keane.
“Ya,
Cristiano memang mengungkapkan kekecewaannya bersama MU, tetapi kita tidak
dapat menyalahkan Cristiano. Tindakan yang dilakukan Cristiano adalah sebuah
perwujudan apa yang dialaminya bersama MU. Cristiano banyak ditekan oleh
manajer, sehingga dia tidak bebas membuat pilihan dalam karirnya ” ujar Roy Keane
dilansir dari eurosports
Football.
Pernyataan
tersebut tidak dapat terbantahkan mengingat kita semua tidak tahu tingkat emosional
seseorang. Bisa saja kita menghadapi orang yang tenang atau bahkan tidak
memikirkan apa yang orang lain katakan terhadap dirinya. Apapun itu, kita tidak
tahu betul kondisi mental Cristiano.
Penulis
adalah sosok penggemar MU, tetapi penulis juga merasa perkataan Ronaldo ada
benar dan tidaknya. Kenyataannya adalah selama ini MU puasa gelar sejak Sir
Alex Ferguson memutuskan pensiun dari MU. Hal inilah yang dikritik Cristiano
dengan mengatakan, “Tidak ada yang berubah (sejak saya pergi). Kolam renang,
jacuzzi, gym, koki, bahkan beberapa teknologi. Saya pikir akan melihat hal-hal
baru. Ternyata saya hanya melihat semua fasilitas yang sama ketika saya beusia
20,21,23 tahun,” dikutip dari fin.co.id
Kebenaran
inilah yang seharusnya menjadi poin penting untuk MU agar melakukan restorasi
besar dalam manajemen ini. Tetapi MU malah menuduh Cristiano sebagai provokator
untuk memecah belah MU.
Sementara
itu, penulis menyorot pada komentar Bruno Fernandes tentang Cristiano Ronaldo.
Bruno Mengatakan bahwa, “Tidak pada tempatnya Cristiano mengatakan hal
demikiam, apalagi dia (Cristiano) masih mendapati kontrak dengan MU,” ujar
Bruno dalam wawancara Skysport Football. Perkataan
Bruno ini tidak ada salahnya. Sebab, memang Ronaldo masih terikat kontrak
dengan MU sampai akhir musim panas 2023. Namun dengan perkataan Cristiano,
kontrak dengan dirinya dipercepat atau bahkan diipecat.
Semenjak
Ronaldo dipecat media banyak sekali yang menyorot dirinya bahkan beberapa media
menyoroti Manchaster United, bahkan seperti yang diberitakan oleh
tribunbali.com saham MU turun menjadi 15% hal ini sama sewaktu Ronaldo melakukan
siaran pers UEFA dahulu, Ronaldo sempat melakkan gesture tubuh berupa
menyingkirkan botol coca-cola. Alhasil, saham Coca-Cola anjlok hingga 57
Trilliun Dollar Amerika atas perbuatan tersebut dan dari kesimpulan tersebut ternyata
nama Ronaldo lebih besar daripada MU.
Dari
pemaparan diatas penulis yakin Cristiano Ronaldo rela karirnya di MU hancur.
Tetapi dengan usahanya tersebut, menghasilkan MU yang jauh lebih baik. Dilansir
pada tribun
bali.com (23/11/2022). Penulis mendapatkan kabar bahwa Glazer selaku
pemegang saham tertinggi di MU. Menyiapkan harga untuk menjual MU, tentunya hal
ini dapat menjadi angin segar bagi para fans MU seperti penulis. Karena memang
di bawah manajemen Glazer, MU malah terpuruk. Berkat kedatangan Cristiano Ronaldo
untuk kedua kalinya, akhirnya saat yang dinanti itu tiba.
Memang
prilaku Ronaldo tidak bisa kita tiru dalam banyak hal, tetapi fakta menariknya
adalah MU tidak akan dijual hanya karena perkataan Ronaldo yang merasa dia
dikhianati. Ronaldo adalah perumpaan pekerja yang tidak dihormati sebagai
pekerja, diam bukan solusi. Ronaldo adalah orang yang perlu kita contoh saat
hak-hak kita sebagai pekerja selalu direndahkan, dan dia membuktikan nya. David bechkam turut mengmentari dan menyebut
Ronaldo adalah sosok yang berani dan dia banggakan lantaran Ronaldo berani
mengkritisi club yang saat ini terikat kontrak dengannya
Bahkan
reaksi Ronaldo Ketika dia dipecat tampak biasa-biasa saja justru dia berkata, “Saya
mencintai MU dan saya mencintai semua para penggemar, itu tidak akan berubah
sampai kapanpun” dikutip dari Elfutbolero
dan dilanjut dengan perkataan, “Saya berharap yang terbaik untuk MU, tapi
rasanya ini saat yang tepat untuk mencari tantangan baru’
Sebagai
penutup, penulis di buat kagum dengan sosok Ronaldo, dia tidak hanya
berprestasi tetapi mentalitas dan perbuatannya melawan ketidakadilan yang orang
lain buat kepadanya patut kita tiru. Meski harus berkorban dengan gaji, nama
besar serta pekerjaannya sebagai professional dia tetap berani melawan. Salut
Cristiano, semoga apa yang kamu lakukan sangat bermanfaat bagi MU kedepannya.